Minggu, 23 Mei 2010

Farmasetika


Bahaya Kombinasi Obat Pada Lanjut Usia

Para lanjut usia yang menggunakan obat, resep maupun OTC serta suplemen diet dalam suatu kombinasi harus wsapada dengan risiko kematian. Para peneliti mengatakan lebih dari separuh masyarakat Amerika yang berusia 57 sampai 85 tahun menggunakan lima atau lebih obat beresep atau obat tanpa resep, dan satu dari 25 menggunakannya dalam kombinasi yang bisa menyebabkan interaksi obat yang berbahaya.

Stacy Tessler Lindau dari University of Chicago Medical Center di Illinois mengatakan walaupun obat memberikan manfaat, tetapi tidak selalu aman. Dalam sebuah laporan terbaru dia mendapatkan orang dewasa di Amerika yang berusia di atas 65 tahun masuk bagian gawat darurat akibat reaksi obat yang tidak diinginkan. Jumlahnya lebih dari 175.000 pasien dalam setahun.

Lindau bersama Dima Qato, seorang peneliti dan apoteker di Universitas yang sama melakukan penelitian dengan menggunakan data dari survei nasional yang dilakukan terhadap orang berusia 57 sampai 85 tahun, dan melakukan wawancara dengan hampir 3.000 orang untuk mengetahui pengobatan apa yang digunakan secara reguler.

Mereka menganalisa potensi interaksi di antara 20 resep obat teratas, obat-obat OTC dan 20 suplemen diet. Ditemukan 68 persen mengkonsumsi obat beresep sekaligus obat-obat OTC atau suplemen diet. Padahal, usia 75 sampai 85 tahun merupakan kelompok umur yang berisiko paling tinggi. "Sedikitnya satu dari 10 orang dalam usia antara 75 sampai 85 berisiko terhadap interaksi obat dengan obat," tambah Qato.

Hampir separuh dampak interaksi menyebabkan pendarahan. Penggunaan pengencer darah warfarin dan aspirin misalnya. Sekitar 2 juta orang Amerika menggunakan warfarin setelah serangan jantung, stroke atau perawatan utama. Tim peneliti menemukan warfarin biasanya disertakan dengan aspirin, yang juga suatu antiplatelet. Warfarin dan obat-obat statin penurun kolesterol terutama simvastatin, merupakan kombinasi lain yang berpotensi menyebabkan pendarahan. Diantara obat-obat tanpa resep, mereka menemukan banyak orang mengkonsumsi supplement gizi, misalnya Ginkgo biloba yang populer dikombinasikan dengan aspirin. Kombinasi ini juga berpotensi menyebabkan pendarahan.

Tim peneliti tidak menemukan kejadian penggunaan kombinasi obat yang benar-benar dilarang, tetapi mereka menemukan penggunaan obat yang dapat menyebabkan reaksi obat yang mengkhawatirkan. Peneliti merekomendasikan pasien perlu membawa daftar obat-obat dan supplemen yang tengah mereka gunakan. Dan para dokter, apoteker dan para profesional kesehatan lain perlu menanyakan semua pengobatan tengah dijalani pasien.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar